Kinerja Komisi Pemilihan PSSI dipertanyakan oleh Klub Perseba Bangkalan terkait lolosnya nama Iwan Budianto dan Haruna Soemitro sebagai calon eksekutif komite. Padahal, kedua orang tersebut terlibat kasus suap. “Kami mempertanyakan kerja tim verifikasi. Bagaimana mungkin dua orang yang integritasnya diragukan kok diloloskan,” tukas Pingky Hidayati, manajer Perseba Bangkalan.
Dijelaskan Pingky, Iwan dan Haruna telah menerima sejumlah uang untuk meloloskan Perseba saat tampil di Liga Remaja September 2009 lalu. Total ada dana sebesar Rp150 juta yang dikucurkan Perseba untuk memuluskan langkah di kejuaraan Piala Soeratin ini. Saat itu, keduanya berkepentingan karena Iwan menjabat sebagai ketua Badan Liga Amatir dan Haruna sebagai ketua PSSI Jatim.
“Semua bukti transfer kami miliki. Saat ini sedang kami timbang apakah di bawa ke polisi atau kejaksaan,” ujarnya. Kedua nama tersebut, lanjut Pingky, tak memiliki itikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini. “Trofi juara Suratin masih ada di tangan kami. Anehnya, sekarang ini tengah dilaksanakan final liga remaja di Jakarta,” herannya.
Selain suap Liga Remaja, Haruna juga dibelit dengan kasus korupsi saat menjabat ketua PSSI Jatim. Kasus ini diungkap wakil ketua KONI Jatim Lanyalla Mattaliti dan berujung mundurnya Haruna. “Kami akan koordinasikan dengan Pak Nyalla untuk memastikan keduanya dapat hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan,” pungkasnya. (goal)
Edit by |duniakita.info
Source |http://unik13.info/2011/02/kinerja-komisi-pemilihan-pssi-ada-bukti-dua-calon-komisi-eksekutif-pssi-terima-suap/